Kamis, 14 Juli 2011

- te Amo -

-yaa Rahman,
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna,
namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna.
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mata-Mu.
seseorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya.
seseorang yang membutuhkanku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.


yaa Rahim,
Aku  juga meminta...
buatlahaku menjadi seseorang yang dapat membuatnya bangga.
berikanaku hati yang sungguh mencintai-Mu,
sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaQ.


Kamis, 24 Maret 2011

A L O N E

Huh.huh.huh...

(-_-) merasakan sendirian yang teramat. Diri ini seperti terhimpit di lorong bawah tanah yang sangat pengap tanpa ada cahaya sedikitpun. Sumpek,,lembab,,tak berpenghuni.

Tekanan demi tekanan terus b'barengan. Bi2r ini terus bisa tertawa. Tpi, batin ini menangis miris meratapi kehimpitan batin ini. Diri ini sedang masa trapi menghadapi tekanan.
Sial. Tekanan itu smakin bersemangat menggerogoti pikiran dan batinku. Payah..payah...

Hidupku tidak selalu halus seperti jalan Tol. Bodoh sekali jika kamu tidak punya masalah. Masalahmu mengajarkan banyak hal. Masalahmulah yang membawa dirimu sampai sekarang.

Kamu tahu?? Kamu tahu apa? Kamu tidak tahu apa2.

Terlalu banyak kekuranganmu menghadapi masalah. Masih terlalu sedikit garam yang kamu makan. Kamu masih perlu belajar.

Masalah kerja, masalah orang tua,, masalah..dan masalah. Mereka sudah faham. Mereka sudah fasih.

Kamu hebat,,kamu adalah kamu. Kamu bukan mereka. Tunjukan siapa dirimu. Jadilah dirimu kapanpun dimanapun. Kamu tetaplah kamu. Semua orang yakin kamu BISA. Figting

Selasa, 01 Maret 2011

Tawadhu' dan Izzah (Akhlaq)


Rasulullah SAW bersabda: "Tiada berkurang harta karena sedekah, dan Allah tiada menambah pada seseorang yang memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu' kepada Allah, melainkan dimuliakan (mendapat 'izzah) oleh Allah. (HR. Muslim).Tawadhu' adalah lawan dari takabur. Tawadhu' adalah melebur dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT dan dihadapan hamba-hamba Allah. Sedangkan takabur artinya sombong, congkak, atau merasa dirinya lebih dari yang lain. Ketakaburan yang paling tinggi adalah manakala seseorang sudah merasa lebih tinggi daripada Allah SWT, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Fir'aun (Pharaoh). Fir'aun mengaku dirinya adalah tuhan yang harus disembah. Fir'aun membuat undang-undang yang semua orang harus mentaatinya dan mengabaikan Undang-Undang Allah SWT. Fir'aun merasa dirinya raja yang harus ditaati melebihi ketaatan kepada Allah. Pendek kata, dengan kesombongannya Fir'aun mengaku dirinya lebih dari Allah SWT.Iblis, Fir'aun dan penghuni-penghuni neraka lainnya dicampakkan ke dalam neraka semata-mata berawal dari sifat takabur dalam diri mereka.Firman Allah SWT: "Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam!" maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan dia termasuk orang-orang yang kafir." (QS.Al-Baqarah : 34).Dan apabila dikatakan kepadanya: ""Bertaqwalah kepada Allah!" bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka jahanam. Dan sungguh neraka jahanam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya." (QS.Al-Baqarah : 206).Demikian bahayanya sifat takabur ini, oleh karena itu seorang mukmin harus mengubur dalam-dalam sifat takabur, dan menumbuhsuburkan sifat tawadhu'. Apalagi bagi para da'i yang sedang berjuang meninggikan Kalimatullah di muka bumi ini, maka sifat tawadhu' mutlak diperlukan untuk kesuksesan misi dakwahnya.Firman Allah SWT:"....dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman." (QS.Asy-Syu'araa : 215).Al-Fudhali bin 'Iyadh berkata: Tawadhu' ialah senantiasa berorientasi pada kebenaran dan siap menerima kebenaran tanpa melihat siapa yang berbicara. Sedangkan Abdullah bin Hasan Al-Anshary berkata: Aku lebih suka menjadi ekor dalam kebenaran daripada menjadi kepala dalam kebatilan. Sementara Ibnu Atha' mengatakan: Tawadhu' adalah menerima kebenaran dari siapapun datangnya, dan 'izzah (kemuliaan) itu ada di dalam tawadhu'.

Kedudukan Tawadhu'1. Tawadhu' adalah salah satu sifat dari sifat Hamba-hamba Allah yang Maha Penyayang ('Ibadur-Rahman).Firman Allah SWT: Dan hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati (tawadhu') dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. (QS.Al-Furqan : 63).Demikianlah, diantara sifat-sifat 'Ibadur-rahman Allah SWT meletakkan sifat tawadhu' sebagai sifat yang pertama yang harus dimiliki. Hal ini menunjukkan penting dan mendasarnya sifat tawadhu' ini bagi seorang Mukmin.Rasulullah SAW sebagai teladan hidup (al-qudwah) mukmin adalah pribadi yang sangat tawadhu'. Beliau biasa memperbaiki sendiri baju atau terompahnya yang rusak, membantu keluarganya berbelanja ke pasar, senantiasa memulai mengucapkan salam setiap bertemu dengan sahabat-sahabatnya, menghadiri undangan, tidak pernah menghina makanan, dan masih banyak contoh ketawadhu'an beliau, Nabiyullah Muhammad SAW.Diceritakan bahwa pada suatu malam datanglah seorang tamu kepada khalifah Umar bin Abdul Azis. Waktu itu beliau sedang menulis. Lampunya hampir saja padam. Tamu itu kemudian berkata: "Biarlah saya yang memperbaiki lampu itu, ya Amirul Mu'minin." Beliau menjawab: "Ah jangan, tidak baik seseorang menganggap tamunya sebagai pelayan. Itu bukan akhlaq yang mulia." Tamu itu kemudian berkata lagi: "Kalau begitu, biarlah saya bangunkan pelayan saja." Beliau menjawab: "Ah jangan, ia baru saja tidur, agaknya sejak tadi belum merasakan kelezatan bantalnya." Selanjutnya beliau sendiri membetulkan lampunya, maka tamu itu berkata lagi: "Mengapa anda sendiri yang membetulkan lampu itu, ya Amirul Mu'minin?" Beliau ra. menjawab: "Mengapa tidak, kalau saya pergi saya pun tetap Umar, kalau saya kembali sayapun tetap Umar. Tidak berkurang sesuatupun dari diriku dengan apa yang saya lakukan tadi, bukan? Selamanya saya tetap Umar."Demikian contoh para shalafus shalih sebagai pribadi yang mencerminkan sifat-sifat 'Ibadur-Rahman'.2. Orang yang tawadhu' akan dicintai Allah SWT. Firman Allah SWT: "Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agamaNya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun cinta kepada Allah, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin." (QS.Al-Maidah : 54).Di dalam ayat ini, Allah SWT akan mendatangkan suatu kaum yang dicintai Allah SWT, dan mereka pun cinta kepada Allah, kemudian dilanjutkan dengan salah satu ciri-ciri mereka adalah mereka bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin. Sifat lemah lembut ini akan bersemayam di dalam kepribadian seorang mukmin, manakala ada sifat tawadhu' di dalam dirinya.3. Tawadhu' menjadi sebab berpautnya hati.Firman Allah SWT: ...."dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara (QS. Ali-Imran : 103).Pada masa jahiliyah, perang antara kabilah (suku) merupakan kejadian rutin di seluruh jazirah Arab, baik di Makkah maupun di Madinah. Tujuan peperangan itu tidak lain semata-mata untuk menunjukkan kesombongan rasa kesukuan mereka, bahwa suku merekalah yang paling kuat, paling mulia dan sebagainya. Contoh paling jelas adalah perang antara suku Aus dan Khazraj yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun.Akan tetapi, setelah cahaya Islam menyinari hati mereka, maka hati mereka menjadi lembut, dan hancurlah kesombongan mereka berganti dengan sifat tawadhu', yang tumbuh dan berkembang dalam hati mereka. Oleh karena itulah, Allah berkenan mempersatukan hati mereka dan menjadikan mereka orang-orang yang bersaudara.Firman Allah:"...dan (Allah) Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang ada di bumi ini, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS.Al-Anfal : 63).4.Tawadhu' menjadi masuknya seseorang ke dalam surga. Di dalam suatu riwayat: Abdullah bin Mas'ud berkata: Bersabda Rasulullah SAW: "Tidak akan masuk surga, siapa yang di dalam hatinya ada sifat sombong walau hanya seberat dzarrah." Maka seorang sahabat bertanya: "Adakalanya seseorang itu suka berpakaian bagus." Sabda Nabi SAW: "Sesungguhnya Allah Indah dan suka keindahan. Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang. (HR Muslim).Allah SWT telah mengharamkan surga bagi orang-orang yang di dalam hatinya masih bersemayam sifat sombong walau hanya seberat dzarrah, dan sebaliknya mempersiapkan surga untuk dihuni oleh hamba-hambaNya yang tawadhu'.5. Tawadhu' adalah perintah Allah dan RasulNya.Firman Allah SWT: "Rendahkanlah sayapmu (sikapmu) terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (QS. Asy-Syu-araa : 215 dan Al-Hijr : 88).'Iyadh bin Himar ra. berkata: Bersabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku: "Bertawadhu'lah hingga seseorang tidak menyombongkan diri terhadap lainnya dan seseorang tidak menganiaya terhadap lainnya. (HR Muslim).


Klasifikasi Tawadhu' dan tanda-tandanya.At-Tawadhu' dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis tawadhu' yaitu:1. Tawadhu' kepada Allah SWT. Tawadhu' kepada Allah SWT artinya merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Tanda-tanda orang yang tawadhu' kepada Allah SWT diantaranya:a. Merasa kecil/sedikit dalam taat kepada Allah, artinya seseorang yang tawadhu' kepada Allah SWT itu merasa bahwa dalam ketaatannya, ibadahnya kepada Allah masih sangat sedikit kecil dibandingkan dengan dosa yang telah dilakukan.b. Merasa besar/banyak dalam maksiat, artinya seseorang tawadhu' kepada Allah SWT, merasa bahwa dosa/maksiat yang telah dilakukannya sangat besar/banyak dibandingkan dengan amalnya.c. Melambungkan pujian kepada Allah SWT dan tidak kepada diri sendiri.d. Tidak menuntut hak kepada Allah, tetapi berorientasi kepada amal yang harus dilakukan.2. Tawadhu' kepada Dienullah (al-Islam). Tanda-tanda orang yang tawadhu' kepada Dienullah diantaranya:a. Tunduk dan patuh kepada aturan-aturan, perintah-perintah dan larangan-larangan di dalam agama Islam.b. Tidak mengontradiksikan al-Islam baik dalam perkataan, perasaan, pemikiran dan perbuatan.3. Tawadhu' kepada Rasulullah SAW. Tanda-tanda orang yang tawadhu' kepada Rasulullah SAW diantaranya:a. Mengutamakan petunjuk Rasulullah SAW di atas manusia lainnya.b. Mencintai, mentaati, dan mengikuti setiap perkataan dan perbuatan beliau SAW.c. Menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan hidupnya.4. Tawadhu' kepada sesama mukmin. Tanda-tanda orang yang tawadhu' kepada mukmin yang lain diantaranya:a. Menerima nasehat/saran kebenaran dari mukmin yang lain.b. Senantiasa melihat kelebihan-kelebihan saudaranya, dan berusaha menutupi kekurangan-kekurangannya.c. Siap membantu mukmin yang lain.d. Bermusyawarah dengan mukmin yang lain.e. Senantiasa bersangka baik (huznuzhan) kepada mukmin yang lain.


Hubungan Tawadhu' dengan 'Izzah (Kemuliaan)Orang yang tawadhu' kepada Allah SWT kepada Dienullah (Islam), kepada Rasulullah SAW dan kepada sesama mukmin adalah orang-orang yang akan mendapatkan 'Izzah (kemuliaan) di sisi Allah SWT.Firman Allah SWT: "....Padahal 'Izzah itu hanyalah bagi Allah, bagi RasulNya, dan bagi orang-orang mukmin. (QS.Al-Munfiqun : 8).Sabda Rasulullah SAW: "Tiada berkurang harta karena sedekah, dan Allah tiada menambah kepada seseorang yang memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu' karena Allah melainkan dimuliakan oleh Allah (HR. Muslim).Dari ayat dan hadits di atas, makin jelaslah bahwa kemuliaan itu tidak ditentukan oleh harta yang dimiliki, jabatan dan pangkat yang tinggi, ataupun darah keturunan bangsawan, dan perhiasan-perhiasan dunia lainnya. Akan tetapi 'izzah seseorang akan sangat tergantung kepada sifat tawadhu' yang ada pada pribadi seorang mukmin.Sahabat-sahabat Rasulullah SAW, adalah pribadi yang sangat tawadhu' dan memiliki 'izzah yang tinggi. Sekalipun sebagian besar adalah orang-orang yang miskin, bekas-bekas budak dan kaum dhu'afa, namun mereka memiliki 'izzah yang tinggi.Menutup tulisan ini, marilah kita lihat kembali sebuah episode sejarah yang menunjukkan 'izzah kaum muslimin di hadapan orang-orang kafir.Saat itu, dua pasukan besar berhadap-hadapan, 40.000 tentara kaum muslimin dan 20.000 tentara Persia. Panglima Rustum duduk di atas singgasana yang berkilau-kilau bertatahkan emas dan permata, dikelilingi pengawalnya yang tertunduk di hadapan Sang Panglima. Karpet tebal terhampar di hadapan Sang Panglima. Mereka sedang menunggu utusan kaum muslimin untuk mengadakan perundingan.Tidak lama kemudian, datanglah Rubaya bin Amir utusan kaum muslimin dengan kudanya. Baju, kuda dan sepatunya biasa-biasa saja, sangat sederhana. Rubaya bin Amir dengan tenangnya melangkah di hadapan Sang Panglima sambil menggiring kudanya di atas karpet sampai di hadapan Panglima Rustum. Hal ini membuat gaduh pengawal Rustum, karena geramnya. Setelah suasana reda, dengan tenang Rubaya menyampaikan sikap kaum muslimin: "Kami datang membawa misi Ilahi untuk membebaskan manusia kepada menyembah Allah, dari alam kecil ke alam besar, dan kekejaman Majusi kepada keadilan Islam. Dan Allah mengutus kami dengan agamaNya untuk mengajak manusia kepadaNya. Siapa saja yang menerima seruan kami, kami akan menerimanya dengan baik. Kemudian kami akan kembali dan meninggalkan bumi mereka, lalu kami akan serahkan tongkat estafet dakwah itu kepada mereka untuk melanjutkannya. Akan tetapi jika ada yang menolak seruan kami, kami tidak akan berhenti berperang menghadapi mereka sampai batas yang dijanjikan Allah.Inilah 'izzah kaum muslimin pada saat itu, ke mana larinya 'izzah itu sekarang? Wallahu a'lam bish-Shawab.

http://cahayamuslim.blogspot.com/2007/07/tawadhu-dan-izzah-akhlaq.html

Kamis, 03 Februari 2011

Permintaanku

Semua sudah memiliki jalan masing-masing
Dia terus terOBSESI untuk memilikinya, biarlah dia terus berharap dan menunggu (jk memang yang ditunggu juga masih berharap). Karena memang dia masih punya harapan (dari segi manapun).

Setiap orang tidak bisa membaca pikiran dan hati orang lain. Semua bisa terjadi atas Kun-NYA.

Bayang-bayang itu harus segera di AKHIRI.

Diriku sudah tidak bisa melangkah kedepan. Langkah ini terhenti. Waktu itu aku terus diyakinkan dan diyakinkan. Sampai akhirnya keyakinan itu ada. Dititik yang tidak bisa ditebak. Keyakinan itu berubah menjadi sebuah kenangan. Keyakinan itu telah diubah menjadi sebuah tulisan. Tulisan yang tidak bernyawa.

Yaa Allah, berikan keikhlasan dan kesabaran yang lebih untukku. Aminnnnn
Berikanlah keyakinan yang lain yang membuatku tambah yakin Yaa Allah. (Bukan masalah keyakinan IMAN)


Bukan apa2,,,, atau karena siapa. Tapi, untukku sendiri. Untuk kehidupanku yang lebih baik. Untuk diri ini lebih dekat denganMU. Setiap masalah selalu ada jalan. 

Hope is A Dream that Doesn't Sleep

It Doesn't matter even if I'm lonely
Everytime I think of you, smile flashes on my face
I do not mind even if it's a hard time
Whenever you are happy, my heart is overflowed with love
Just like today, in the world that I have walked through
Even if it's not easy
Just close my eyes, there'll be only your image remain
The dream that is still cycling around my ears
Turns towards you, from my side
Every day, my life is just like a dream
Being with you, falling in love with you
Makes me encouraged again
For me, the happiness of those precious memories
Will be warmer even when there comes a hard time
Hope is my dream that'd never sleep

Always be at my side
Go along with me as my shadow
Silently, you come towards me
Everyday, no matter how I'm hurt and lonely
You come to me just because of those memories
Even though this world makes me cry, I still don't mind
Because you're always here by my side
Would those memories turn into dust?
I just smile, to comfort my heart
Every day, my life is just like a dream
Being with you, falling in love with you
Makes me encouraged again
for me, the happiness of those precious memories
will be warmer even when there comes a hard time
Hope is my dream that'd never sleep
No matter how many times I fall and stumble
I'M still standing like before
There's only one heart of mine
During hard times, you will become my strength
Forever, my heart will only be towards you
I will supress all my hurt and sadness
and only show you my smiling face
From now on, I'm not hurt anymore
I'll always cherish the dream that I want to fulfill with you
and try to call you at the place where I can not reach
I will love you with all my heart 
MY OST


Kamis, 06 Januari 2011

Aku__pun Tak Mengerti

Apa yang kamu ketahui tentang sebuah kehidupan?
Mengertikah kamu alur kehidupan itu?

Janin ----- > Lahir ----- > Anak-anak ----- > Remaja ----- > Dewasa ----- > Tua ----- > Mati !!!!!!!!!!!!

Apa hanya seperti itu??????
atau hanya fenomena perwujudan adanya hidup.

Tugas_ku :

 “Katakanlah: "Sesungguhnya sholatku, praktek-praktek ibadahku, hidupku dan matiku ha-nyalah untuk Alloh subhanahu wa ta’ala, Robb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Alloh)". (QS. Al-An`am [6]: 162-163)

 Ibadah berarti “seluruh bentuk perkataan dan perilaku, baik yang tersembunyi di batin maupun yang tampak di zhohir  harus berasas pada apa yang dicintai dan diridhoi Alloh subhanahu wa ta’ala”.