Rabu, 01 Agustus 2012

Kemasan Masa Lalu _ tak harus dihapus

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu


                    -------------- *** ----------------

Wajah manis duduk di kursi merah tadi malam
Menikmati penantian dalam kesendirian dan kebimbangan.
Mencari jawaban yang masih tertinggal di antara realitas.
Mungkinkah hal ini akan mengubah segalanya?
Wujudkan impian dalam khayal.

Bilakah dermaga hidup terlabuhi.
Menukar sunyi dalam kegaduhan.
Menghadirkan keriangan dalam keramaian.
Menjadikan senandung cinta dari pencinta
Lebih bermakna...

Tarian waktu yang tak terhenti.
Berkuasa membawa diri pada masa dan ruang kepastian.
Musim semi itu akhirnya terjemput.
Pijar-pijar bahagia bergelayut di taman sang pencinta.
Menyesakan dada hingga tak mampu berkata

Ikrar suci yang terlantun.
Semoga dari hati yang tulus
(ng dalam la-ro-se)
                          ______________ *** _______________
Cinta ada,
selalu menjaga…
berkorban,
saling melengkapi,
dan membuatnya berharga


Maka,
selalu Jagalah Cinta,
yang tanpa kita sadari…
selalu ada berdiri di samping kita,
di sekitar kita,
bersama kita,
               ____________ *** ____________
 
Masjid lama ini memutarkan kembali memori-memori yang telah banyak terlepas dari otakku
yang terjejali dengan kesibukan dunia.
merasakan sejukknya kasih sayang yang tiada diminta
udara keimanan yang masih menempel dalam dada

kemana aku selama ini
yang tidak bisa merasakan manisnya anugerah terbesar ini
malangnya Nasib hamba ini.

melakukan sebuah ritual yang ternyata masih dalam taraf penggugur kewajiban saja
hufff,,, manusia ini hanya kembali ketika diri mulai putus asa,, betapa hina nya diri ini. kembli disaat membutuhkan

MArgorahayu dalam kepenatan dunia, masih menerima kehadiran setiap manusia yang hendak kembali.
tahutan adzan menyeruak memanggil jiwa-jiwa yang sudah terbaiat.

baiklah sabda Mu telah menenangkan hatiku bahwa Engkau Tidak akan merubah nasib  Kecuali  dia sendiri yang merubahnya.
aku ingin berubah, menjadi hambamu yang selalu menghadirkan nama-namaMu dalm setiap Lisan,perbuatan dan langkah, karena kini ku yakin bahwa Engkaulah yang hanya bisa menawarkan setiap racun dan penyakit dalam hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar