Jumat, 28 September 2012

PengINGAT !


Moco iki serasa di TAMPAR : :-(

'Wanita akhir zaman itu, bersemangat membantu suami berniaga bukan karena ingin menegakkan kehormatan dien, tapi karena berburu kaya. Semangat menyala demi merebut hasrat untuk bermegah-megah. 

Sementara bisnis pokoknya, mengantar anak ke surga, cukup sekolah yang mengurusnya. Bahkan sekolah pun tidak untuk menghindarkan anak dari api neraka, tetapi semata agar kelak mereka terampil memperebutkan dunia. Adapun yang mengasuh dan merawat jiwa mereka, pembantu yang melaksanakannya. Julukannya pembantu, tapi ia pelaksana utama.'
M. Fauzil Adhim. 

Mesti terbersit wae urusan dunia. Khawatir tindakan kita nyatane mengenyampingkan urusan akhirat, walau gak bermaksud :( Mudah2an kita gak termasuk.

Ada seseorang yang berkata : "sekolah full day,even Islam terpadu itu dilematis. Karena bagaimanapun anak itu amanah untuk orangtua mendidiknya, rasanya kok kurang sreg kalau tugas itu diambil alih oleh sekolah. Tp diakhir nanti tetep orangtua yang harus mempertanggungjawabkan... semoga kita semua bisa menjawab saat nanti ditanya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar